Selasa, 05 Februari 2013

Syuriah PB NU KH Adib Rofiuddin: Aher-Deddy Pasangan yang Pas

CIREBON - Syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PB NU) KH. Adib Rofiuddin menilai H. Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar merupakan pasangan yang pas sebagai pemimpin Jawa Barat. "Kang Aher dan Kang Deddy itu pasangan pemimpin yang pas," ujarnya. Hal itu diungkapkan KH Adib Rofiuddin, yang juga pemimpin Pondok Pesantren Al Inaroh, Buntet, Cirebon, Jawa Barat, di kediamannya, saat menerima kunjungan Calon Wakil Gubernur Jabar H. Ahmad Deddy Mizwar atau Aher—Deddy, Ahad malam (3/2). Menurut KH Adib, yang juga Ketua Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Buntet, Cirebon Jawa Barat, pasangan Aher-Deddy memiliki kelebihan masing-masing yang saling melengkapi. "Kang Aher (Ahmad Heryawan) ahli dalam bidang agama, sedang Kang Deddy seorang budayawan," ujarnya.
"Kang Deddy ini melengkapi Kang Aher," ujar KH Adib. Membangun masyarakat, membutuhkan keduanya, agama dan budaya. Karena, tidak semua budaya masyarakat bertentangan dengan Islam. Sebaliknya, banyak yang bernilai positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain saling melengkapi, menurut Kiyai Adib, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat itu memiliki kesamaan yaitu sama-sama memiliki semangat untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Mengajak masyarakat berbuat baik atau berdakwah, tidak hanya monopoli ahli agama, kiyai atau ustad. Yang melakukan dakwah melalui ceramah atau pendidikan formal. Melainkan bisa dilakukan oleh siapa pun dengan menggunakan keahlian masing-masing. "Melalui film, seperti yang dilakukan Kang Deddy Mizwar, juga berdakwah," ujarnya.
Sementara itu, Deddy Mizwar mengatakan, produk film yang dibuat selama ini merupakan protet atau realitas yang terjadi di masyarakat. Pesan-pesan positif yang ada di dalam film diharapkan bisa menginspirasi masyarakat untuk berbuat lebih baik. Sedang jika nanti dipercaya masyarakat menjadi pejabat publik sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengaku akan tetap melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. "Di film atau pejabat publik, bagi saya sama saja. Hanya pindah lahan ibadah," ujarnya
Pada bagian lain, KH. Adib Rofiuddin berpesan kepada Deddy Mizwar untuk berpegang kepada tiga hal agar apa yang dilakukan memiliki nilai ibadah. Yaitu, niat yang baik; lakukan dengan cara yang baik; dan untuk meraih tujuan yang baik. "Melakukan kebaikan dengan menggunakan uang korupsi, misalnya, jelas bukan ibadah. Karena cara yang digunakan tidak baik," ujarnya.
AddThis Social Bookmark Button   dpc pks pariaman selatan

0 comments:

Posting Komentar