- Written by bowo
CIREBON - Syuriah
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PB NU) KH. Adib Rofiuddin menilai H.
Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar merupakan pasangan yang pas sebagai
pemimpin Jawa Barat. "Kang Aher dan Kang Deddy itu pasangan pemimpin
yang pas," ujarnya. Hal itu diungkapkan KH Adib Rofiuddin, yang juga
pemimpin Pondok Pesantren Al Inaroh, Buntet, Cirebon, Jawa Barat, di
kediamannya, saat menerima kunjungan Calon Wakil Gubernur Jabar H. Ahmad
Deddy Mizwar atau Aher—Deddy, Ahad malam (3/2). Menurut KH Adib, yang
juga Ketua Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Buntet, Cirebon Jawa Barat,
pasangan Aher-Deddy memiliki kelebihan masing-masing yang saling
melengkapi. "Kang Aher (Ahmad Heryawan) ahli dalam bidang agama, sedang
Kang Deddy seorang budayawan," ujarnya.
"Kang Deddy ini melengkapi Kang Aher,"
ujar KH Adib. Membangun masyarakat, membutuhkan keduanya, agama dan
budaya. Karena, tidak semua budaya masyarakat bertentangan dengan Islam.
Sebaliknya, banyak yang bernilai positif dan bermanfaat bagi
masyarakat. Selain saling melengkapi, menurut Kiyai Adib, pasangan Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat itu memiliki kesamaan yaitu
sama-sama memiliki semangat untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi
masyarakat. Mengajak masyarakat berbuat baik atau berdakwah, tidak
hanya monopoli ahli agama, kiyai atau ustad. Yang melakukan dakwah
melalui ceramah atau pendidikan formal. Melainkan bisa dilakukan oleh
siapa pun dengan menggunakan keahlian masing-masing. "Melalui film,
seperti yang dilakukan Kang Deddy Mizwar, juga berdakwah," ujarnya.
Sementara itu, Deddy Mizwar mengatakan,
produk film yang dibuat selama ini merupakan protet atau realitas yang
terjadi di masyarakat. Pesan-pesan positif yang ada di dalam film
diharapkan bisa menginspirasi masyarakat untuk berbuat lebih baik.
Sedang jika nanti dipercaya masyarakat menjadi pejabat publik sebagai
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengaku akan tetap melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. "Di film atau pejabat publik,
bagi saya sama saja. Hanya pindah lahan ibadah," ujarnya
Pada bagian lain, KH. Adib Rofiuddin
berpesan kepada Deddy Mizwar untuk berpegang kepada tiga hal agar apa
yang dilakukan memiliki nilai ibadah. Yaitu, niat yang baik; lakukan
dengan cara yang baik; dan untuk meraih tujuan yang baik. "Melakukan
kebaikan dengan menggunakan uang korupsi, misalnya, jelas bukan ibadah.
Karena cara yang digunakan tidak baik," ujarnya.
dpc pks pariaman selatan
0 comments:
Posting Komentar