Kamis, 21 Februari 2013

Kalla: PKS Lebih Tegas dari Demokrat

Presiden PKS langsung mundur. "Terbalik dengan Demokrat," kata JK

Kamis, 21 Februari 2013, 12:00 Arfi Bambani Amri, Syahrul Ansyari
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (ANTARA/Andika Wahyu)

VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat (PD) menjadi sorotan media belakangan ini. Dua partai tersebut tengah dilanda persoalan yang tidak jauh beda yakni korupsi dan gejolak internal partai.

Politisi senior Jusuf Kalla (JK) memiliki pandangan tersendiri terkait keduanya. JK yang juga mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu melihat PKS dan PD berbeda dalam menyikapi masalah yang relatif sama.

"Pak Luthfi langsung berhenti. Itu bagus dan itu terbalik dengan yang terjadi di Partai Demokrat," kata JK di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya No. 6, Jakarta Selatan, Kamis 21 Februari 2013. Luthfi yang dimaksud adalah Luthfi Hasan Ishaaq, yang saat kasus mengemuka, sedang menjabat sebagai Presiden PKS.

JK menyatakan, ketika isu korupsi mengemuka, internal Demokrat justru meributkan jabatan ketua umumnya. Namun kenyataan yang terjadi, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menyatakan Anas Urbaningrum tetap ketua umum. "Kalau PKS lebih tegaslah," kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu.

JK yang juga mantan Wakil Presiden itu melanjutkan bahwa urusan korupsi tidak bisa dilihat dari partai melainkan oknum yang ada di partai tersebut. Baginya, korupsi adalah persoalan individual, bukan kelembagaan. "Kalau seperti itu harus mendapat fakta hukum yang jelas. Siapapun terlibat korupsi harus diproses dengan tegas," ucapnya. (eh)

0 comments:

Posting Komentar