Kamis, 21 Februari 2013

Ketua DPR: Pecat Tenaga Ahli yang Jadi Makelar Dana Bencana

Beberapa tenaga ahli DPR diduga menyimpangkan dana bencana miliaran.

Rabu, 13 Februari 2013, 13:49 Anggi Kusumadewi, Nur Eka Sukmawati
Dana bencana alam pun diselewengkan. Kali ini oleh oknum tenaga ahli DPR.

VIVAnews – Ketua DPR Marzuki Alie meminta tenaga ahli DPR tidak menyalahgunakan wewenang dan kepercayaan yang diberikan anggota DPR. Ia juga minta anggota dewan tak segan-segan memecat mereka.
“Kalau ada buktinya, tangkap dan pecat,” kata Marzuki di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Februari 2013. Sebelumnya, Badan Kehormatan DPR telah memeriksa tenaga ahli Wakil Ketua Komisi VIII DPR Gondo Radityo Gambiro yang bernama Herdian Aryanto.

Herdian diperiksa terkait dugaan penyimpangan dana bencana alam di Cianjur, Jawa Barat, senilai miliaran rupiah. Gondo Radityo sendiri membenarkan tenaga ahlinya dipanggil BK. Namun ia tidak tahu apa masalah atau kesalahan yang dilakukan oleh Herdian.

“Herdian kasih tahu ke saya dia dipanggil BK. Kalau ada masalah, biar diproses saja,” kata politisi Golkar itu. Gondo mengatakan, tenaga ahlinya itu mengaku dilaporkan ke BK oleh tenaga ahli anggota DPR lain. Gondo menyerahkan persoalan yang melibatkan tenaga ahlinya itu kepada BK.

BK menduga ada beberapa tenaga ahli di DPR yang terlibat penyimpangan dana bencana di Cianjur. Laporan keterlibatan itu datang dari mantan pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, Muhammad Suryakarya.

“Kami duga ada yang jadi makelar dana bencana alam di Cianjur. Uang sudah diberikan, tapi dana bencana tak turun,” kata Anggota BK DPR Ali Machsan Moesa. Menurutnya berdasarkan keterangan pelapor, Pemerintah Kabupaten Cianjur diminta dana oleh oknum tenaga ahli anggota DPR agar anggaran penanggulangan bencana cair.

Pemkab Cianjur akhirnya memberikan dana sebesar Rp1,5 miliar kepada tenaga ahli anggota Komisi XI DPR Supomo yang bernama Haris Haryoto. Setelah itu, oknum tersebut meminta uang lagi senilai Rp2 miliar untuk dana verifikasi proposal dana bencana.

Marzuki menduga oknum tenaga-tenaga ahli DPR itu bermain sendiri dalam penyimpangan dana bencana. Namun ia juga khawatir ada oknum anggota DPR yang memanfaatkan mereka. “Ada yang tenaga ahlinya main sendiri, ada anggota yang memanfaatkan tenaga ahli, berbagai caralah. Orang kan banyak akal kalau mau maling,” kata dia.

Dengan kejadian ini, Marzuki mengatkan pimpinan DPR akan melakukan evaluasi untuk mengatasi persoalan tenaga ahli yang nakal. (umi)

0 comments:

Posting Komentar