Senin, 18 Februari 2013

Meninggalnya Bayi Dera Teguran Keras Bagi Jokowi

Bayi Dera yang ditolak oleh 5 Rumah Sakit dikabarkan meninggal dunia kemarin (17/2/2013) jam 18.00 wib. Dera Nur Anggraini mengalami penyakit saluran pernafasan, Rumah Sakit menolak karena orangtua Dera tidak punya duit untuk bayar uang muka.
Apa yang dialami Dera merupakan nilai merah dari Kerja Jokowi untuk melakukan SOP atas pengaturan kartu kesehatan, apapun alasan Jokowi ini menjadi teguran keras bagi dirinya, bahwa amanah yang dipercayakan rakyat adalah sebagai Gubernur DKI dengan pembuktian kerja, bukan aksi-aksi selebritas dimana PDIP kerap meminjamkan dirinya ke wilayah lain atau bahkan lebih jauh lagi sudah mulai menjadikan Jokowi sebagai ‘instrumen dalam dagang sapi politik 2014′  ini yang membuat Jokowi agak melebar konsentrasinya dimana-mana.
Pelaksanaan kartu kesehatan dan jaminan atas saluran keuangan kartu kesehatan semustinya sudah kelar setidak-tidaknya pada 3 (tiga) bulan pertama, sehingga ada prioritas bagi orang miskin dalam kecepatan pelayanan kesehatan. Tapi ini tidak segera dilakukan seandainya dana APBD belum ketok palu Jokowi setidak-tidaknya bisa melakukan bridging loan atas jaminan kesehatan dengan menyertakan banyak Bank dimana jaminannya adalah anggaran APBD. Pihak Rumah Sakit juga bisa mendapatkan kepastian atas pembayaran dari pemerintah bagi mereka yang disubsidi kesehatannya. Bila ini dilakukan tentunya pengabaian negara atas kasus Bayi Dera tidak terjadi.
Kini Bayi Dera sudah meninggal,  saat kritis ia digotong-gotong Bapaknya ke banyak Rumah Sakit dan ini adalah tamparan kemanusiaan bagi Jokowi serta Ahok yang dulu juga menjanjikan ambulance gratis.

0 comments:

Posting Komentar