Tribunnews.com - Senin, 4 Februari 2013 10:40 WIB
WARTA KOTA/ANGGA BN
Ilustrasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --
Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS Hb Nabiel Al-Musawa, mendukung
langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang tidak merekomendasikan
penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013. Hal itu sudah tepat,
sebagai upaya proteksi terhadap peternak dalam negeri.
"Saya kira
kebijakan pemerintah terkait pengurangan kuota impor daging diperlukan
untuk melindungi peternak sapi dalam negeri. Di samping itu, Indonesia
sudah menargetkan tahun 2014 berswasembada daging,” ujarnya dalam
keterangan tertulisnya, Senin (4/2/2013).
Sedangkan keinginan
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menambah kuota impor daging sapi
tahun 2013 jelas sangat janggal, penuh nuansa bisnis, kepentingan
politis dan kontraproduktif.
Menurutnya, menjadi tanda tanya
besar siapa yang diuntungkan dengan tambahan kuota impor tersebut.
Sebab, menurutnya, kebijakan pengurangan impor daging tidak lain dan
tidak bukan tujuannya untuk melindungi peternak dalam negeri.
Anggota
Panitia Kerja (Panja) RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan ini
menyebutkan, kebijakan kuota impor daging yang terus dikurangi dari
tahun ke tahun berdampak positif pada peternak sapi dalam negeri.
Dia
memberikan contoh, kuota impor daging sapi tahun 2010 sebesar 120.000
ton, tahun 2011 sebesar 80.000 ton, tahun 2012 sebesar 34.000 ton, dan
tahun 2013 sebesar 30.000 ton. Sedangkan kuota impor sapi bakalan tahun
2010 sebesar 101.000 ton, tahun 2011 sebesar 77.000 ton, tahun 2012
sebesar 51.000 ton, dan tahun 2013 sebesar 42.000 ton telah memacu harga
sapi di tingkat peternak.
Menurut dia, pengurangan kuota impor
daging sapi yang dilakukan pemerintah, ternyata mampu mendorong kenaikan
harga daging sapi di tingkat peternak. “Tahun lalu harga daging sapi di
tingkat peternak mengalami kenaikan antara 50% - 70%. Ini berarti
kebijakan pemerintah menguntungkan peternak,” katanya.
Tahun 2012
harga sapi potong hidup sebesar Rp28.000/kg – Rp32.000/kg. Harga sapi
potong hidup ini menjadi mahal karena kebijakan pemerintah yang
mengurangi impor daging. “Harga sapi potong hidup tahun lalu jauh lebih
baik dibandingkan dengan harga tahun 2011 yang hanya mencapai
Rp18.000/kg hidup.
Menurut dia, hal ini perlu didukung karena
kebijakan pengurangan impor daging sapi mengakibatkan peternak dalam
negeri menjadi bergairah. Selain itu, posisi tawar peternak menjadi
lebih baik. Selain mendongkrak harga daging sapi, pengurangan impor
daging sapi juga menghemat devisa negara. (dpc pks pariaman selatan)
0 comments:
Posting Komentar