Jumat, 08 Februari 2013

PRESIDEN PKS


Presiden PKS Tinggalkan DPR

"Dalam skala partai dan pribadi, saya sedang menghadapi hard time, sehingga saya ingin fokus untuk itu,"


INILAH.COM, Jakarta - Presiden PKS, Anis Matta menyampaikan salam perpisahannya kepada seluruh pimpinan DPR saat menyerahkan surat pengunduran diri sebagai wakil ketua DPR.

Dalam acara tersebut Anis mengungkapkan, alasan utama mengapa dirinya memutuskan mundur dari DPR dan menerima pinangan menjadi presiden partai itu.

"Dalam skala partai dan pribadi, saya sedang menghadapi hard time, sehingga saya ingin fokus untuk itu," ujar Anis di Gedung DPR, Senayan, Kamis (7/2/2013).

Menurut dia, posisi sebagai presiden PKS merupakan posisi yang memiliki tanggung jawab besar. Bahkan saat menerima jabatan tersebut, Anis sadar akan ada pengorbanan yang banyak saat menjabatnya.

Salah satu pengorbanan yang harus dilakukan Anis adalah mundur dari segala jabatannya di parlemen. "Banyak ongkos yang harus saya bayar untuk ini (pucuk pimpinan PKS) salah satunya dengan meninggalkan DPR," jelasnya.

Dia mengakui, posisinya sebagai wakil ketua DPR bidang ekonomi dan keuangan pun sebenarnya bukan bidang yang dikuasainya. Sebab, Anis memiliki background (latar belakang) pendidikan syariah.

Namun dengan kesempatan dan waktu lebih kurang tiga tahun ini diharapkan bisa menjadi bekal bagi dirinya untuk mengemban tugas baru sebagai presiden PKS. "Ini saya gunakan sebagai tempat belajar banyak," tandasnya.

Sebelumnya, Anis ditunjuk sebagai presiden PKS pasca penetapan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dugaan suap kasus suap impor daging. Anis menggantikan posisi Luthfi menjadi pucuk pimpinan partai Islam tersebut. [yeh]
Presiden PKS Tinggalkan DPR

"Dalam skala partai dan pribadi, saya sedang menghadapi hard time, sehingga saya ingin fokus untuk itu,"


INILAH.COM, Jakarta - Presiden PKS, Anis Matta menyampaikan salam perpisahannya kepada seluruh pimpinan DPR saat menyerahkan surat pengunduran diri sebagai wakil ketua DPR.

Dalam acara tersebut Anis mengungkapkan, alasan utama mengapa dirinya memutuskan mundur dari DPR dan menerima pinangan menjadi presiden partai itu.

"Dalam skala partai dan pribadi, saya sedang menghadapi hard time, sehingga saya ingin fokus untuk itu," ujar Anis di Gedung DPR, Senayan, Kamis (7/2/2013).

Menurut dia, posisi sebagai presiden PKS merupakan posisi yang memiliki tanggung jawab besar. Bahkan saat menerima jabatan tersebut, Anis sadar akan ada pengorbanan yang banyak saat menjabatnya.

Salah satu pengorbanan yang harus dilakukan Anis adalah mundur dari segala jabatannya di parlemen. "Banyak ongkos yang harus saya bayar untuk ini (pucuk pimpinan PKS) salah satunya dengan meninggalkan DPR," jelasnya.

Dia mengakui, posisinya sebagai wakil ketua DPR bidang ekonomi dan keuangan pun sebenarnya bukan bidang yang dikuasainya. Sebab, Anis memiliki background (latar belakang) pendidikan syariah.

Namun dengan kesempatan dan waktu lebih kurang tiga tahun ini diharapkan bisa menjadi bekal bagi dirinya untuk mengemban tugas baru sebagai presiden PKS. "Ini saya gunakan sebagai tempat belajar banyak," tandasnya.

Sebelumnya, Anis ditunjuk sebagai presiden PKS pasca penetapan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dugaan suap kasus suap impor daging. Anis menggantikan posisi Luthfi menjadi pucuk pimpinan partai Islam tersebut. [yeh]

0 comments:

Posting Komentar