Selasa, 12 Februari 2013

Metro TV, Prahara Media yang Terpolitisasi

Metro TV begitu perkasa “menghajar” satu persatu partai politik  dengan beragam kasus membelitnya. Berbagai sudut pandang digunakan, untuk mengupas sebuah pemberitaan, meski kadang hampir sudah membedakan mana fakta dan opini si pembawa  berita.
Golkar telah lebih dulu babak belur dihantam kasus Lumpur Lapindo, sampai-sampai Golkar terbenam dalam kubangan melalui pemberitaan hampir setiap harinya ketika itu. Lalu datang lagi kasus dugaan impor sapi, bertubi-tubi pula PKS diseruduk dengan pemberitaan yang luar biasa dasyatnya. Kini giliran Partai Demokrat yang dihujani serangan terkait dengan dugaan keterlibatan sejumlah petinggi partai terlibat kasus Hambalang. Lalu kapan PDIP ?.
Orang kemudian berdecak kagum tetapi tak sedikit juga  bertanya-tanya mengapa Metrotv tidak pernah memberitakan kasus-kasus menimpa Partai Nasdem. Berawal dari pengunduran diri Hary Tanoe, pengunduran diri massal sejumlah pengurus DPW di Indonesia hingga pembakaran ribuan kartu anggota. Padahal semua kejadian itu adalah fakta. Tetapi Metrotv melewatkannya begitu saja. Sedangkan disisi lain, begitu gagah perkasa mengupas tajam, menelanjangi partai politik lainnya.
Metrotv, yang semula diharapkan jadi media informasi publik yang independen sebagaimana logo mata elangnya yang tajam sudah terjatuh pada kepentingan politik tidak berimbang.  Seperti tengah menjalankan politik media belah bambu, yang lain diinjak dan yang lainnya dinaikan.
Semestinya media tidak dijerumuskan ke arah politik. Apalagi menjadi tunggangan politik sehingga merusak hak informasi publik yang berimbang dan sehat. Tetapi aneh bin ajaib, tidak satupun lembaga pers tau lembaga pelayanan konsumen yang berbicara. seolah -olah takut  berhadapan dengan tembok besar.
Lalu dimanakah letak pers itu sebagai pilar demokrasi ke 4 ? Yang diharapkan sebagai ksatria pembela kebenaran dan  membela hak -hak masyarakat yang tertindas jika kini media digunakan menindas lawan-lawan politiknya. Jika tahun 2013 disebut prahara politik, maka ini juga menjadi prahara bagi media .. yang tersandera … Sebagai penonton setia, harapan kita Metrotv kembali ke jalan yang benar

0 comments:

Posting Komentar