Selasa, 05 Februari 2013

Gubernur: Keluarga Penerima Raskin Jabar Turun



BANDUNG - Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat Program Beras Miskin (RTSPM) di Jawa Barat pada 2013 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan, jumlah keluarga miskin di provinsi terpadat ini juga menurun atau berkurang. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menandaskan hal tersebut, menjawab wartawan usai peresmian distribusi perdana beras raskin (raskin) 2013 Pemprov Jabar, di halaman samping Gedung Sate, Bandung, pada Senin (4/2).
Peresmian ditandai penyerahan simbolik raskin kepada warga miskin dan pemberian penghargaan kepada Walikota/Bupati yang dinilai sukses dalam program raskin 2012. Sebelum merinci angka-angka RTSPM, Heryawan menjelaskan, penetapan keluarga yang berhak menerima program raskin dilaksanakan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Tim ini bekerja berdasarkan basis data terpadu untuk program perlindungan sosial.
Gubernur Heryawan mengungkapkan, RTSPM 2013 sebanyak 2,6 juta rumah tangga sasaran (RTS). Sementara setahun sebelumnya mencapai 3,1 juta RTS. Terjadi penurunan 16 persen. "Kalau angka rumah tangga penerima program raskin turun, ini berarti jumlah keluarga miskin dan rentan miskin di Jabar, juga turun. Ini berarti ada perbaikan daya beli masyarakat sekaligus jumlah keluarga miskin turun," papar Aher --sapaan akrab Heryawan.
Namun, Aher mewanti-wanti jajaran pemerintah agar seksama menjelaskan program raskin 2013 supaya tidak memicu gejolak. Verifikasi RTSPM harus disertai upaya kehumasan yang baik agar tidak terjadi salah pengertian keluarga yang tak lagi masuk RTSPM 2013. "Verifikasi harus hati-hati," tukas Aher mengingatkan. Karenanya, Gubernur Heryawan, mengapresiasi kreativitas jajaran Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyukseskan program bantuan raskin.
Aher menyebutkan contohnya, terobosan yang dilaksanakan Kepala Desa Kawali Mukti, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Di desa ini, dana zakat dipakai untuk membeli raskin yang seharga Rp 1.600/kg, sehingga keluarga miskin tak lagi perlu membeli alias memperoleh raskin secara gratis. "Kepala desa seperti ini harus diberi penghargaan khusus," tambah Gubernur Heryawan.

0 comments:

Posting Komentar