Selasa, 12 Februari 2013

Kader PKS "Tak Kenal" Siapa Itu Luthfi Hasan Ishaq

tuduhan impor daging sapi kepada ustad luthfi hasan ishaq
Melihat korelasi antara kasus yang mendera Ustad Luthfi Hasan Ishaq membuat publik bertanya-tanya, para pengamat politik berspekulasi, para dukun pun tak kalah ikut tampil, bisa lihat beritanya di Liputan6. Pun beritanya juga ngawur dengan mengabarkan:
"Luthfi Hasan ditangkap tangan oleh KPK, Rabu (30/1/2013) malam. Dari penangkapan tersebut, KPK mendapatkan uang Rp1 miliar sebagai uang suap kepada Luthfi. Selain itu, setelah menerima uang suap, Luthfi berada dalam satu kamar hotel bersama wanita bernama Maharani."
Sumber berita yang tak valid akan mencederai nilai profesionalisme para jurnalis, bahkan mencoreng jurnalisme sendiri dengan pemberitaan yang ngawur. Dari mulai wartawan sampai editornya, sepertinya memang ingin menjatuhkan PKS. Jadi teringat tulisan saya terdahulu "Awas, Kalian KAder PKS!"
Intinya, jika menyangkut berita negatif mengenai PKS, maka akan ada pesta pora pemberitaan didalamnya.
Kembali lagi, Siapakah Ustad Luthfi Hasan Ishaq?
Banyak yang mengira jika PKS dimatikan pemimpinnya maka PKS akan bubar. Ini adalah metode umum yang dipakai oleh partai figuritas. Partai yang hanya dibentuk oleh satu orang, partai yang hanya dibentuk pada orientasi ketua umumnya yang jadi presidennya. Sehingga ketika ketua umumnya tidak ada, maka bubarlah partai tersebut.
Padahal PKS bukanlah partai figuritas, jika pemimpin satu tidak ada, maka akan ada segudang pemimpin lain yang siap untuk menggantikannya.
Kasus impor daging sapi yang mendera Presiden PKS, Ustad Luthfi Hasan Ishaq adalah kasus besar bagi KPK dan sebagian orang. Tetapi bagi PKS, kasus seperti ini sudah diperkirakan jauh-jauh hari, bahkan sebelum membentuk partai-pun, kasus seperti ini sudah terpikirkan.
Karena PKS sudah memperkirakan betul, akan banyak orang yang tidak senang dengan kemunculan
PK hingga PKS. Kasus dituduh teroris oleh Taufik Kemas (PDIP) saat membicarakan masalah teroris di sebuah Universitas di Singapura.
Kasus yayasan Ustad Hidayat Nur Wahid dan pencekalan Amerika terhadap beliau karena di indikasikan teroris.
Kasus Soeripto karena diangggap telah melakukan mark up pembelian helikopter.
Kasus Wakil Bupati Bogor yang juga kader PKS, Ahmad Ru'yat dituding menggelapkan dana APBD.
Kasus Misbakhun yang dituduh melakukan LC fiktif, oleh staf khusus Presiden Andi Aref.
Kasus Tamsil Limrung dan Anis Matta yang dituduh bandit anggaran.
Segudang tuduhan kasus kepada PKS terus dilancarkan. Ingin mematikan para pemimpin-pemimpinnya, karena terus istiqomah dalam memperjuangkan keadilan.
Tentu sangat tidak elok dan bukan sunnatullah jika sebuah perjuangan tidak diselingi dengan berbagai makar para pendengki dan pembenci juga bahkan kaum kafir yang ingin meredam perjuangan tersebut.
Tetapi jika mengira bahwa PKS adalah partai figuritas, maka tentu ini kesalahan fatal para pengamat politik. Karena mereka masih saja mengira PKS bisa diredam dengan hanya mematikan figur politiknya.
Bahkan kader PKS dibawah malahan dahulu banyak yang tidak kenal siapa itu Tifatul Sembiring, tidak kenal siapa itu Luthfi Hasan Ishaq, yang tiba-tiba nama itu muncul menyeruak dan menjadi Presiden PKS.
PKS tak kenal figuritas partai, bahkan ingin memerangi hal tersebut. Karena figuritas membuat orang mati kreatifitasnya, dan menganggap bahwa figur pasti benar dan tidak pernah salah.
Mendewakan figuritas, bisa mematikan kreatifitas akal. Sehingga orang tidak mampu melihat dengan jelas kebenaran. PKS ingin memerangi hal tersebut, karena itu PKS bukanlah partai figuritas, bukan partai yang hanya dimiliki oleh para pendiri partai. Tetapi PKS adalah partai kader, yang mampu memunculkan para pemimpin-pemimpin baru dalam kancah nasional.
Salah besar jika seorang Ustad Luthfi ketika ditangkap lalu kader PKS malah diam... SALAH BESAR.
Ini bisa menjadi pemicu letupan yang mampu memberikan semangat yang kuat bagi kader-kader PKS, bahwa propaganda makar itu waktu demi waktu semakin kelihatan jelas.
Jadi, jika para pengamat politik mengira PKS akan hancur jika Ustad Luthfi Hasan Ishaq "dimatikan". Mereka salah, para pemimpin PKS lain akan bermunculan dengan cepat dan bisa jadi akan menjadi lebih bersemangat dari Ustad Luthfi Hasan Ishaq.
Bahkan, "dimatikannya" Ustad Luthfi, bisa jadi ini adalah penyemangat yang kuat bagi kader PKS, dan semakin bersemangat lagi untuk menguatkan tekad perjuangannya.
Ini adalah TANTANGAN... KADER PKS SIAP MENGHADAPINYA!!!

0 comments:

Posting Komentar