Minggu, 06 Januari 2013

Tiga Korban Jembatan Ambrol Belum Ditemukan

 BOGOR, KOMPAS - Lima dari delapan korban hanyut akibat ambruknya jembatan Sungai Cihideung, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga Selasa (21/2/2012) petang, sudah ditemukan.
Jenazah yang ditemukan pada hari pertama kejadian, Minggu, ialah Umamah (35), hanya berjarak beberapa ratus meter dari lokasi. Sementara pada Senin, dua jenazah ditemukan. Septia (10) ditemukan di Kecamatan Rumpin, sekitar 20 kilometer dari lokasi. Sore harinya, jenazah Maesaroh (10) ditemukan di Sungai Cisadane di Tangerang atau sekitar 30 kilometer dari lokasi.
Selasa pagi, jenazah Ajay (9) ditemukan di sekitar lokasi tempat penemuan jenazah Umamah. Sementara Selasa siang, jenazah Eka ditemukan di sekitar Jembatan Rancabungur atau sekitar 10 kilometer dari lokasi awal jembatan ambruk.
Sempat tertukar
Dua jenazah yang ditemukan tersebut sempat tertukar karena ada kesalahan mengenali ciri-ciri korban. Sempat terjadi kesalahpahaman karena jenazah Ajay dianggap Eka sehingga di kuburkan oleh pihak keluarga Eka.
"Ternyata salah mengenali baju korban. Awalnya Eka memakai baju kuning, sedangkan Ajay baju putih. Ternyata mereka bertukar pakaian sebelum kejadian sehingga salah mengenali," tutur Budi Aksomo, Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor.
Menurut dia, kesalahan itu baru diketahui saat jenazah yang belakangan ditemukan teridentifikasi dan ada teman main mereka yang mengaku melihat kedua korban bertukar pakaian. Menurut Budi, kesalahan sudah diperbaiki dan nisan korban sudah ditukar.
Pencarian terus dilanjutkan
Pencarian korban dihentikan sementara pada petang kemarin dan akan dilanjutkan Rabu pagi guna mencari tiga korban lain, yakni Rafi (5), Zahra (6), dan Dini (10).
Seperti diberitakan, jembatan bambu yang menghubungkan Desa Cibanteng dengan Kampus Institut Pertanian Bogor ambruk Minggu pagi saat dilintasi 22 warga dewasa dan anak-anak yang hendak kembali ke kampung setelah mengikuti peringatan Maulid. Sebanyak 15 warga selamat, tetapi delapan orang hanyut.
Secara terpisah, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia, di Kota Bogor, meminta kecelakaan ini bisa membukakan pemahaman untuk memperbaiki infrastruktur di pedesaan, bukan hanya hanya mengurusi pembangunan jalan tol.
"Saya rasa bukan hanya di Bogor, seperti di Banten juga terjadi. Semua pemerintah daerah harus membangun fasilitas di pedesaan dan warga juga sama-sama memelihara dan tahu kapasitas. Jangan jembatan untuk tiga orang dilewati 10 orang," tuturnya. (GAL)

0 comments:

Posting Komentar