Sabtu, 12 Januari 2013

MARI SATUKAN SUARA " BUBARKAN DENSUS 88 "

 Separatis Indonesia Timur Seperti OPM Kenapa Tak Disebut Teroris? FPI Solo Serukan Umat Islam Satukan Visi untuk Bubarkan Densus 88

Solo - Aksi brutal Densus 88 terhadap umat Islam yang distigmakan sebagai seorang teroris adalah bukti jika Densus 88 merupakan kaki tangan asing, khususnya Australia dan Amerika Serikat. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Ustadz Khoirul RS. Ketua DPW Front Pembela Islam (FPI) Surakarta

“Dimanapun mereka (Densus 88,red.) berada, mereka-mereka itu kan sudah dibayari oleh Amerika dan Australia, jadi ya nggak usah heran kalau cara kerja mereka itu brutal seperti itu. Lha wong memang mereka itu disuruh untuk berbuat seperti itu,” ujarnya kepada voa-islam.com, pada Jum’at (11/1/2013).

...aksi teror serta penembakan di wilayah Indonesia Timur seperti RMS atau OPM, kenapa tidak tidak disebut sebagai teroris? Dia menambahkan, bahwa cap sebagai teroris dan kerja Densus 88 yang brutal seperti itu hanya dikhususkan dan ditujukan kepada umat Islam saja.

Buktinya, organisasi kristen separatis teroris seperti RMS atau OPM yang jelas-jelas juga meneror warga dan aparat keamanan di Maluku dan di Papua tidak ditindak oleh Densus 88. “Umat Islam inikan memang diteroriskan dimana saja mereka berada. Akan tetapi selain orang Islam yang melakukan pemberontakan dan aksi teror serta penembakan di wilayah Indonesia Timur seperti RMS atau OPM, kenapa tidak tidak disebut sebagai teroris?” tuturnya.

Ia pun menyesalkan, jika umat Islam selama ini tidak juga sadar bahwa musuh mereka adalah Densus 88. “Inikan sudah menjadi bukti bahwa musuh Densus 88 itu umat Islam. Cuma kenapa umat Islam tidak sadar-sadar juga kalau musuhnya itu adalah Densus 88,” tandasnya.

FPI Solo Serukan Umat Islam Satukan Visi untuk Bubarkan Densus 88

Ustadz Khoirul yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Nahi Mungkar DPD FPI Jawa Tengah menyatakan, sejak dibentuk, Densus 88 memang diintruksikan oleh yang membiayainya, yakni Amerika dan Australia untuk menghabisi umat Islam dan merobohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


“Densus 88 itu dibentuk memang untuk menghancurkan umat Islam dan merobohkan Indonesia. Sebab tindakan-tindakannya itu tidak berdasarkan hukum sama sekali dan tidak manusiawi kan? Apa dibenarkan dalam Undang-Undang itu membunuh seseorang yang baru diduga sebagai tersangka? Ndak ada kan? Kalau bukan untuk menghancurkan umat Islam dan merobohkan Indonesia lalu apa lagi,” kata ustadz Khoirul kepada voa-islam.com, Jum’at (11/1/2013).

...Tapi jika bisa bersama satu visi untuk membubarkan Densus 88 saya kira bisa dan itu harus dilakukan. Sebab Densus 88 ini sudah kelewatan betul dan lambat laun juga akan menyerang kita...


Lanjutnya, bahwa kerobohan NKRI ini bisa terjadi karena Densus 88 selalu menargetkan umat Islam sebagai sasaran tembaknya. Sedangkan mayoritas penduduk Indonesia bergama Islam. Jadi, jika umat Islam di NKRI sudah dihabisi oleh Densus 88, maka lambat laun negara ini akan roboh dan diganti oleh orang-orang yang sevisi dengan Densus 88 yang mayoritas beragama kristen.


“Iya, untuk menghabisi gerakan Islam. Kalau sekarang ini memang yang dibantai Densus 88 itu adalah orang-orang yang dianggap radikal, garis keras. Kalau garis keras habis, nanti yang lemah lembutpun akan dihabiskan juga itu. Itu program jelas dari mereka memang seperti itu, sebab mayoritas penduduk di Indonesia itu beragama Islam. Maka kalau umat islam habis, negara inikan akan roboh” katanya.


Terakhir dia berpesan kepada umat Islam dan elemen Islam menyatukan langkah dan geraknya untuk bersama-sama mendesak aparat dan pejabat terkait segera membubarkan Densus 88.


“Umat Islam di Solo khususnya itu mempunyai potensi kekuatan yang sangat besar, maka dari itu kita harus berjalan dan bergerak bersama baik pejabat yang ada didalam pemerintahan ataupun di luar pemerintahan. Kalau untuk menyatukan visi dan misi tentu saja tidak bisa. Tapi jika bisa bersama satu visi untuk membubarkan Densus 88 saya kira bisa dan itu harus dilakukan. Sebab Densus 88 ini sudah kelewatan betul dan lambat laun juga akan menyerang kita,” pungkasnya.

0 comments:

Posting Komentar