
Sabtu, 12/01/2013 15:41 WIB
California - Siswa pelaku penembakan
di SMA Taft Union, California, Amerika Serikat (AS) ternyata merupakan
korban bullying di sekolah. Aksi nekat tersebut merupakan balas dendam
dan ia sengaja menargetkan dua siswa yang membully dirinya.
Salah satu siswa terkena tembakan senapan shotgun yang dilepaskan pelaku yang masih berusia 16 tahun ini, di dalam salah satu kelas di sekolah tersebut. Sedangkan tembakan kedua pelaku yang ditargetkan pada seorang siswa lainnya, untungnya, meleset. Satu-satunya korban luka kini tengah dirawat di rumah sakit setempat dan dilaporkan dalam kondisi kritis.
Sheriff Donny Youngblood menyatakan tak tahu menahu apakah benar-benar terjadi bullying terhadap pelaku. "Tapi yang jelas, pelaku menegaskan bahwa dua orang yang menjadi targetnya pernah membully dirinya," ujar Youngblood seperti dilansir CNN, Jumat (11/1/2013).
Hingga saat ini, pelaku masih diinterogasi oleh kepolisian setempat. Kemungkinan besar, menurut Youngblood, pelaku yang masih tergolong di bawah umur tersebut akan didakwa percobaan pembunuhan dan mungkin diadili di pengadilan khusus remaja. Polisi setempat masih enggan merilis nama dan identitas pelaku secara lebih jelas.
Namun Youngblood menuturkan, hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa pelaku telah merencanakan aksi tersebut sejak semalam sebelumnya. Pelaku mengambil senapan shotgun milik kakak laki-lakinya, tanpa izin.
Pada hari Kamis (10/1) pagi waktu setempat, pelaku tidak masuk sekolah tepat waktu. Kamera CCTV sekolah merekam kehadiran pelaku pada pertengah jam pelajaran pertama, sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Pelaku masuk melalui pintu samping dan bukan dari pintu utama sekolah yang ada di depan, seperti kebanyakan siswa lainnya. Menurut Youngblood, pelaku terlihat gugup saat memasuki sekolah.
Kota Taft terletak sekitar 190 km dari Los Angeles, California. Pasca insiden ini, siswa diliburkan dan seluruh kegiatan belajar mengajar di SMA Taft Union dihentikan sementara. Dijadwalkan, sekolah akan kembali dibuka pekan depan, atau tepatnya Senin (14/1) mendatang. (pks pariaman selatan)
(nvc/nrl)
Salah satu siswa terkena tembakan senapan shotgun yang dilepaskan pelaku yang masih berusia 16 tahun ini, di dalam salah satu kelas di sekolah tersebut. Sedangkan tembakan kedua pelaku yang ditargetkan pada seorang siswa lainnya, untungnya, meleset. Satu-satunya korban luka kini tengah dirawat di rumah sakit setempat dan dilaporkan dalam kondisi kritis.
Sheriff Donny Youngblood menyatakan tak tahu menahu apakah benar-benar terjadi bullying terhadap pelaku. "Tapi yang jelas, pelaku menegaskan bahwa dua orang yang menjadi targetnya pernah membully dirinya," ujar Youngblood seperti dilansir CNN, Jumat (11/1/2013).
Hingga saat ini, pelaku masih diinterogasi oleh kepolisian setempat. Kemungkinan besar, menurut Youngblood, pelaku yang masih tergolong di bawah umur tersebut akan didakwa percobaan pembunuhan dan mungkin diadili di pengadilan khusus remaja. Polisi setempat masih enggan merilis nama dan identitas pelaku secara lebih jelas.
Namun Youngblood menuturkan, hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa pelaku telah merencanakan aksi tersebut sejak semalam sebelumnya. Pelaku mengambil senapan shotgun milik kakak laki-lakinya, tanpa izin.
Pada hari Kamis (10/1) pagi waktu setempat, pelaku tidak masuk sekolah tepat waktu. Kamera CCTV sekolah merekam kehadiran pelaku pada pertengah jam pelajaran pertama, sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Pelaku masuk melalui pintu samping dan bukan dari pintu utama sekolah yang ada di depan, seperti kebanyakan siswa lainnya. Menurut Youngblood, pelaku terlihat gugup saat memasuki sekolah.
Kota Taft terletak sekitar 190 km dari Los Angeles, California. Pasca insiden ini, siswa diliburkan dan seluruh kegiatan belajar mengajar di SMA Taft Union dihentikan sementara. Dijadwalkan, sekolah akan kembali dibuka pekan depan, atau tepatnya Senin (14/1) mendatang. (pks pariaman selatan)
(nvc/nrl)
0 comments:
Posting Komentar