Ilustrasi
Sabtu, 12/01/2013 12:42 WIB
Seperti dilansir AFP, Jumat (11/11/2013), serangan berawal pada Kamis (10/1) pagi, ketika sebuah bom yang dipasang pada kendaraan yang digunakan kepolisian setempat meledak di jalanan wilayah Quetta. Ledakan ini menewaskan 11 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Kemudian dua serangan bom bunuh diri, masih di Quetta, menewaskan sedikitnya 81 orang sekaligus. Serangan ini berdampak cukup fatal karena terjadi di kawasan ramai orang. Wilayah Quetta didominasi oleh warga penganut Syiah.
Serangan bom bunuh diri tersebut terjadi di dua lokasi berbeda. Ledakan pertama terjadi di dalam klub snooker setempat, kemudian sekitar 10 menit kemudian ledakan kedua terjadi di dalam sebuah mobil yang ada di luar gedung klub snooker yang biasa dipenuhi warga penganut Syiah tersebut. Korban tewas termasuk 9 polisi dan seorang kamerawan televisi setempat, serta sejumlah petugas penyelamat setempat.
Insiden ketiga terjadi di desa Swat. Sebuah bom meledak di tengah-tengah kerumuman warga yang tengah mengikuti acara keagamaan. Ledakan ini menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 80 orang lainnya.
Belum ada klaim dari kelompok tertentu atas serangan-serangan bom tersebut. Organisasi HAM Human Rights Watch menyebut pemerintah Pakistan gagal dalam melindungi warganya.
Quetta yang merupakan ibukota provinsi Baluchistan ini, memang sering menjadi lokasi serangan para pemberontak separatis dan militan Islam setempat. Kota yang beada di dekat perbatasan Afghanistan dan Iran ini dikenal kaya gas alam dan mineral.
(nvc/nrl) (pks pariaman selatan)
0 comments:
Posting Komentar