Jumat, 04 Januari 2013
By: Nandang Burhanudin
Sungguh, Moursi presiden yang terus berjuang. Tak kenal lelah, dan tak
larut dalam mimpi apalagi ilusi. Cita-citanya menjadi pribadi seperti
akar terhujam dan kebaikannya tak pernah terputus. Menjadi jiwa yang
cita-citanya membumbungkan tinggi mengangkasa seluas langit yang tak
berujung. Namun, semua cita-cita dan harapan tinggi itu, didukung
dengan amal nyata: bisa dimengerti orang pintar, dirasakan orang awam,
dan terbukti di lapangan.
PM Mesir Hisyam Qandil, menghaturkan banyak terimakasih kepada warga
Mesir yang berdiaspora di negara-negara asing. Mereka begitu gigih
menyumbangkan harta, hingga lalu lintas devis yang masuk ke Mesir tahun
2012 saja meningkat 40 %.
Pemandangan sebaliknya, warga Kristen di dalam Mesir, justru
beramai-ramai mengambil uang mereka yang disimpan di bank-bank Mesir.
Bahkan Khalid Umar, operator PPATK mengatakan, ada migrasi transaksi
penarikan uang yang tidak lazim. Hal ini semakin membenarkan isu bahwa
pihak gereja memerintahkan warga Kristen untuk menarik tabungan mereka
di bank, dengan target: ekonomi Mesir lumpuh.
Presiden Moursi saat ini benar-benar fokus membangun ekonomi Mesir
pasca lengsernya Mubarak. 27 Desember 2012, sebuah pesawat kargo dari
Swiss sukses mendarat di Cairo International Airport, membawa kargo
uang dollar yang diprediksi pengembalian harta kekayaan eks para
pejabat di era Mubarak. Ini menunjukkan, lobi Moursi sukses.
Tanggal 15 Januari, Moursi sudah mengeluarkan Inpres untuk menggali
Kanal Suez di dekat Port Sa'id dan menjadikan kanal Suez sebagai
Pelabuhan International terbesar mengalahkan Abu Dhabi sekaligus
menjadi Zona Perdagangan Internasional. Proyek mercusuar ini diyakini
menelan biaya 6.2 milyar pound Mesir (1 pound Mesir= 1500 Rp). Panjang
pelabuhan 9 km, lebar 250 meter dengan kedalaman 18.5 meter.
Semua realita positif ini tidak akan muncul di media-media yang
dimiliki kaum Liberal-Sekuler-Muslim ambigu. Malah di media-media
oposisi, yang diisukan hanya berupa biaya tinggi dari proyek tersebut.
Lain halnya dengan Indonesia, tak sepeser pun uang yang raib dari kasus
BLBI, kasus Edy Tansil, dan kasus-kasus pencurian uang rakyat negeri
ini yang kembali. Bahkan harta yang tersisa pun juga dikorupsi
ramai-ramai, belum lagi aset-aset devisa yang dibawa lari ke Singapore.
Jadi siap-siap saja, di kemudian hari, akan ramai rakyat negeri ini
yang kembali menjadi kuli di negerinya Moursi. [] (pks pariaman selatan)
0 comments:
Posting Komentar