Jumat, 04 Januari 2013
KAIRO - Pemerintah Mesir untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 mengijinkan truk pembawa bantuan memasuki Jalur Gaza di Palestina melalui wilayahnya.
Konvoi truk tersebut dilaporkan membawa bantuan yang berasal dari Qatar
dan memasuki Gaza melalui pintu perbatasan di Rafah pada, Sabtu
(29/12/2012) waktu setempat.
Mesir sebelumnya mengikuti kebijakan pembatasan impor terhadap Palestina seperti yang juga dikenakan oleh Israel.
Namun Israel telah melonggarkan blokade mereka terhadap wilayah Gaza
seiring dengan gencatan senjata yang telah mereka sepakati dengan Hamas.
Akibat blokade terhadap Jalur Gaza sejumlah bantuan dan barang akhirnya
diselundupkan dari Mesir lewat jalur tersembunyi seperti melalui
jaringan terowongan bawah tanah di kawasan itu.
Seorang pejabat keamanan Mesir seperti dikutip oleh kantor berita AP
mengatakan pembukaan jalur untuk pengiriman bantuan ke Gaza dilakukan
setelah sebelumnya berkonsultasi dengan pejabat Israel yang berada di
Kairo, Kamis (27/12/2012) lalu.
Bantuan Qatar
Qatar telah menjanjikan bantuan sekitar 400 juta dollar AS atau Rp 3,8
triliun untuk membangun kembali Gaza lewat perbaikan sejumlah sekolah,
jalan raya, rumah sakit dan rumah warga yang rusak akibat serangan
Israel beberapa waktu lalu.
Pejabat Hamas mengatakan kebijakan Mesir mengijinkan masuknya bantuan
dari Qatar melalui Rafah merupakan sebuah langkah yang positif.
"Kami berharap pemerintah Mesir akan membuka perbatasannya secara
permanen bagi masuknya sejumlah barang sehingga warga kami bisa
memenuhi kebutuhannya," kata Kepala Bagian Media Pemerintahan Hamas,
Ehab al-Ghsain.
Pertikaian dengan Israel selama delapan hari pada bulan November lalu
telah mengakibatkan warga di Jalur Gaza mengalami kesulitan dan
menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Laporan menyebutkan ada 170 warga Palestina yang tewas akibat
pertikaian bersenjata itu sementara di pihak Israel terdapat enam warga
mereka yang tewas. [KOMPAS.com] (pks pariaman selatan)
0 comments:
Posting Komentar