Taufik Hamim – Selasa, 25 Safar 1434 H / 8 Januari 2013 16:45 WIB
Pertanyaan:
assalamualikum,,,,,ustad nama saya dani ,,,,ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan,,mohon jawabnya ya ustad,,,,,
selama ini kita selalu dengar ada anak yang durhaka kepada orang tua……
apakah ada orang tua yang durhaka kepada
anaknya????bagaimana ciri2 orang tua yang durhaka kepada anknya???dan
apa yang harus dilakukan anak itu kepada orang tua yang durhaka kepada
anaknya???mohon jawabanya ustad,
terimakasih,,,,,,wasslkum,,,,,
dani.japan
Jawaban:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saudaraku Dani di Japan, semoga Allah SWT selalu membimbing
anda walau pun berada di negeri seberang dan berpenduduk mayoritas non
muslim.
Pertanyaan anda di atas berkenaan dengan hak anak terhadap
orang tuanya atau dengan ungkapan lain apa saja kewajiban orang tua
kepada anaknya, sehingga bila kewajiban tersebut diabaikan maka orang
tua tersebut bisa masuk dalam kategori orang tua yang durhaka kepada
anaknya karena telah melalaikan kewajibannya sebagai orang tua.
Ketika Allah ta’ala mewajibkan kepada anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, seperti dalam firman Allah ta’ala berikut:
“ووصينا الإنسان بوالديه إحسان…”.
“Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya…” (Q.S: Al-Ahqaf: 15)
“وقضى ربك ألا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحسانا…”.
“Dan Tuhanmu telah perintahkan, supaya engkau tidak
menyembah melainkan kepadaNya semata-mata, dan hendaklah engkau berbuat
baik kepada ibu bapak…”. (Q.S: Al-Isra’: 23)
Demikian juga dengan hadits Rasulullah SAW, sebagaimana
yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ia berkata: Seorang pria
datang menghadap Rasulullah SAW dan bertanya:
“يا رسول الله من أحق الناس بحسن صحابتي ؟ قال: أمك. قال: ثم من؟ قال: أمك. قال: ثم من؟ قال: أمك. قال: ثم من؟ قال: أبوك
“Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli
dengan baik?”. Beliau menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya lagi: “Kemudian
siapa?”. beliau menjawab: “ibumu”. Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
beliau menjawab: “ibumu”. Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” beliau
menjawab: “Ayahmu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di sisi lain Allah ta’ala juga mewajibkan kedua orang tua untuk berlaku baik kepada anak atau keturunannya.
Diantara kewajiban orang tua kepada anaknya: Mendidiknya
dengan pendidikan Islam, mengajarkan Al-Quran, memerintahkan shalat,
memberikan nama yang baik, berlaku adil kepada anak-anaknya, memberi
nafkah yang layak, mencarikan calon isteri yang shalihah atau calon
suami yang shalih, mengajarkan prilaku yang baik dan lain sebagainya,
memerintahkan putrinya menutup auratnya dan memelihara keluarganya dari
segala yang menggiring mereka ke pintu nereka.
Allah ta’ala berfirman:
“يآأيها الذين ءامنوا قوآ أنفسكم وأهليكم نارا..”.
“Wahai orang-orang Mukmin, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari azab api nereka…”.
Masih banyak lagi kewajiban orang tua kepada anaknya dan
bila orang tua melalaikan dan kewajiban-kewajiban tersebut maka dia bisa
termasuk orang tua yang durhaka kepada anaknya.
Bila seorang anak memiliki orang tua yang melalaikan
kewajiban kepada anaknya, maka dia tetap wajib berbuat baik kepada orang
tuanya, wajib menasihatinya dengan cara yang sopan, ramah dan santun,
tidak menyakitinya dengan kata-kata maupun perbuatan, terus sabar dan
berdoa kepada Allah agar dibukakan pintu hidayah untuknya.
Jadi, Allah SWT yang Maha Adil tidak saja memerintahkan
seorang anak memenuhi kewajibannya untuk berbuat baik kepada kedua orang
tuanya seperti berbuat baik kepadanya, mentaati perintahnya bila tidak
menyalahi perintah Allah ta’ala, menafkahinya dan lainsebagainya, namun
juga memerintahkan orang tuanya untuk memenuhi kewajibannya seperti kami
sebutkan di atas.
Demikian jawaban singkat yang bisa kami sampaikan semoga
Allah ta’ala menganugrahi rahmat-Nya kepada keluarga kita sehingga
menjadi keluarga besar yang diridhai-Nya. Amin. Allahu a’lam bishshawab.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Taufik Hamim Effendi, Lc. MA (http://taufik-hamim.com/new) (pks npariaman selata)
0 comments:
Posting Komentar