Berada di Tapal Batas Sungai Rumbai dengan Kabupaten Bungo
Dharmasraya, Padek—Sepertinya
permasalahan tapal batas antara Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten
Dharmasraya dengan Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo yang masih belum
tuntas sampai saat ini, membuat warga setempat dihampiri rasa
kekesalan.Kekesalan ini diluapkan oleh masyarakat dengan menuliskan
tulisan “GAZA” dan “ISRAEL” di kedua tiang tugu Selamat Datang dan
Selamat Jalan Provinsi Sumatera Barat yang berdiri kokoh diantara dua
wilayah tersebut. Tulisan tersebut pun tampak begitu jelas.
Salah seorang warga yang
berdomisili di wilayah antara tugu Selamat Datang dan Selamat Jalan
Provinsi Sumatera Barat dan Tugu Selamat Datang Selamat Jalan
Provinsi Jambi, Rusli,50, kepada Padang Ekspres menuturkan,
pemerintahan dari kedua belah pihak dinilai terlalu lamban dalam
menangani hal tersebut . Sementara permasalahan sudah muncul
sejak puluhan tahun yang lalu, namun masih belum ada kejelasan hingga
saat ini.
”Untuk itu kami berharap
pada Pemerintah Kabupaten Dharmasraya ataupun Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat dapat hendaknya segera menuntaskan permasalahan
tapal batas ini, supaya status kependudukan kami pun menjadi jelas.
Karena sampai saat ini, status kependudukan masih belum jelas, apakah
masuk wilayah Jambi atau masuk wilayah Sumbar,” tutur Rusli.
Tulisan ini sudah lama
dilakukan oleh warga namun belum diketahui pihak darimana yang
menulisnya. Namun yang jelas, tindakan ini merupakan bentuk
kekesalan warga akibat belum tuntasnya permasalah tapal batas yang
belum tuntas sampai saat ini.
Sementara itu sebanyak 200
Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di wilayah perbatasan
Dharmasraya–Bungo yang ada di Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten
Dharmasraya memilih untuk bergabung dengan Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi. Data ini diambil dari keinginan para tokoh masyarakat yang
tinggal di perbatasan, keinginan tersebut dibuktikan dengan
menandatangani dan menyerahkan berkas tersebut ke Pemerintah
Kabupaten Bungo. Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten I bidang
Pemerintahan Setda Bungo Thabrani menyangkut perkembangan tapal
batas antara Kabupaten Bungo Jambi dan Kabupaten Dharmasraya
Sumatera Barat.
”Ada ribuan warga di sana
yang terdiri dari 200 KK lebih, dimana warga sepakat untuk masuk ke
Provinsi Jambi. Warga telah membuat pernyataan bahkan telah
ditandatangani untuk bergabung ke Bungo. Keinginan warga ini murni
kemauan warga perbatasan itu sendiri,” jelasnya.
Terkait permasalahan tapal
batas, pihaknya telah melakukan pertemuan tim tapal batas Provinsi
Jambi dengan Sumatera Barat untuk sekian kalinya kembali gagal. “
Pertemuan ini gagal karena pihak Dharmasraya tidak hadir lagi,
dengan alasan ada keperluan dihari dan jam yang sama. Sehingga tidak
bisa ikut untuk menyelesaikan permasalahan tapal batas,” bebernya.
”Kita sudah berulang kali
melakukan pertemuan, namun lagi-lagi dari pihak Dharmasraya juga
belum ada keseriusan dalam menyelesaikan permasalahan tapal batas
ini,” tambah Thabrani.
0 comments:
Posting Komentar