Minggu, 06 Januari 2013

200 KK Ingin Gabung ke Jambi

Berada di Tapal Batas Sungai Rumbai dengan Kabupaten Bungo
Dharmasraya, Padek—Se­pertinya permasalahan tapal batas antara Kecamatan Sungai Rumbai Ka­bupaten Dharmasraya dengan Ke­camatan Jujuhan Kabupaten Bu­ngo yang masih belum tuntas sam­pai saat ini, membuat warga se­tempat dihampiri rasa keke­sa­lan.Kekesalan ini diluapkan oleh mas­yarakat dengan menuliskan tu­lisan “GAZA” dan “ISRAEL” di ke­dua tiang tugu Selamat Datang dan Selamat Jalan Provinsi Su­matera Barat yang berdiri kokoh diantara dua wilayah tersebut. Tulisan ter­sebut pun tampak begitu jelas.

Salah seorang warga yang ber­do­misili di wilayah antara tugu Se­lamat Datang dan Selamat Jalan Pro­vinsi Sumatera Barat dan Tugu Se­lamat Datang Selamat Jalan Pro­vinsi Jambi, Rusli,50, kepada Pa­dang  Ekspres menuturkan, pe­me­rintahan dari kedua belah pihak di­nilai terlalu lam­ban dalam mena­nga­ni hal ter­se­but . Sementara per­ma­salahan  su­dah muncul sejak pu­l­uhan tahun yang lalu, namun masih belum ada kejelasan hingga saat ini.

”Untuk itu kami berharap pada Pe­merintah Kabupaten Dharmas­raya ataupun Pemerintah Provinsi Su­­matera Barat dapat hendaknya se­­gera menuntaskan per­masa­la­han ta­pal batas ini, supaya status ke­pen­dudukan kami pun menjadi je­las. Karena sampai saat ini, status ke­pendudukan masih belum je­las, apa­kah masuk wilayah Jambi atau ma­suk wilayah Sumbar,” tutur Rusli.

Tulisan ini sudah lama dilaku­ka­n oleh warga namun belum di­ke­tahui pihak darimana yang me­­nu­lisnya. Namun yang jelas, tin­da­kan ini merupakan bentuk keke­sa­lan warga akibat belum tun­tas­nya permasalah tapal batas yang belum tuntas sampai saat ini.

 Sementara itu sebanyak 200 Ke­pala Keluarga (KK) yang tinggal di wilayah perbatasan Dhar­mas­raya–Bungo yang ada di Keca­ma­tan Sungai Rumbai Kabupaten Dhar­masraya memilih untuk ber­ga­bung dengan Kabupaten Bu­ngo, Provinsi Jambi. Data ini diambil dari keinginan para tokoh mas­yarakat yang tinggal di per­batasan, keinginan tersebut dibuktikan  d­e­ngan menandatangani dan me­nye­rah­kan berkas tersebut ke Pe­me­rintah Kabupaten Bungo. Hal ter­se­but  diungkapkan oleh Asisten I bidang Pemerintahan Setda Bu­ngo Thabrani menyangkut  per­kem­bangan tapal batas antara Ka­bu­­paten Bungo Jambi dan  Ka­bu­pa­­ten Dharmasraya Sumatera Ba­rat.

”Ada ribuan warga di sana yang ter­diri dari 200 KK lebih, dimana war­ga sepakat untuk masuk ke Pro­­v­insi Jambi. Warga telah mem­buat pernyataan bahkan telah di­tandatangani untuk bergabung ke Bungo. Keinginan warga ini murni ke­mauan warga perbatasan itu sen­diri,” jelasnya.

Terkait permasalahan tapal ba­tas, pihaknya telah melakukan per­temuan tim tapal batas Provinsi Ja­m­bi dengan Sumatera Barat un­tuk se­kian kalinya kembali ga­gal. “ Per­t­e­muan ini gagal karena pi­hak Dhar­masraya tidak hadir lagi, de­ngan alasan ada keperluan di­hari dan jam yang sama. Sehing­ga tidak bisa ikut untuk menyelesaikan per­masalahan tapal batas,” beber­nya.

”Kita sudah berulang kali mela­ku­kan pertemuan, namun lagi-lagi dari pihak Dharmasraya juga be­lum ada keseriusan dalam me­nye­lesaikan permasalahan tapal batas ini,” tambah Thabrani.

Dari hasil tersebut , pihaknya te­­lah melaporkan ke Mendagri un­tuk ditindaklanjuti terkait per­ma­salahan tapal batas. “Kita berha­rap ini, bisa diperjuangkan. Se­hing­­ga ma­salah tapal batas bisa sele­sai,” ha­rapnya

0 comments:

Posting Komentar