Rabu, 02 Januari 2013

Railbus Beroperasi Bulan Ini

 Padang, Padek—Pengguna ke­reta api di Sumbar mulai per­te­ngahan bulan ini bakal me­ra­sakan nyamannya moda railbus atau kereta api cepat. Un­tuk ta­hap awal, railbus mela­y­ani ja­lur Padang-Pariman. Setelah in­frastruktur railbus rampung, ar­mada ini akan melayani rute Pa­dang-Duku (Bandara Inter­na­sio­nal Minangkabau).
Selain cepat, penumpang juga dimanjakan dengan rua­ngan ber-AC dan kursi em­puk. Un­tuk menikmati semua ke­nya­manan ini, penumpang tak perlu me­­rogoh duit dalam-dalam ka­re­na tahap awal akan disub­sidi Pem­prov Sumbar.
”Hari ini, surat menyurat untuk pengoperasian railbus ini akan diurus.
Diperkirakan pertengahan Ja­nuari sudah mulai dioper­a­sio­nalkan. Ini railbus pertama di Sumatera,” ujar Gubernur Sum­bar Irwan Prayitno kepa­da Padang Ekspres di sela-sela acara peninjauan railbus di Sta­siun Simpangharu, Padang, kemarin (1/1).
Gubernur belum bisa me­mas­­tikan berapa persen­ta­se sub­sidi railbus per kepala, ka­rena masih dalam peng­kajian. “Dalam dua minggu ini, sudah ad­a kepastian berapa tarif di­kenakan pada masyarakat. In­ti­nya, kami akan menyubsidi mas­yarakat. Kalau dibebankan pa­da masyarakat, pastilah biayanya mahal,” ucapnya.
Direncanakan, tambah Ir­wan, minggu depan akan dila­kukan uji kelayakan railbus. Se­lain itu, juga disiapkan enam shel­ter di Padang dan tiga shelter di Pariaman. Lokasinya, di Pu­­­laiair, Tabing, Airtawar, Pa­sir­­pu­tih, Duku dan Airport (BIM).
”Masyarakat yang ingin ke ban­dara, tinggal berjalan kaki sa­ja menuju bandara. Sebab, ja­raknya sangat dekat dengan ban­­dara. Ada integrasi inter­mo­da antara railway dan ban­dara. Seluruh rel-rel kereta api yang ada akan kita fung­sikan kem­bali,” ucapnya. Railbus sen­­diri bermuatan 150 penum­pang buatan Madiun, Sura­baya.
Kepala Dinas Perhu­bu­ngan Sumbar, Mu­drika me­nye­­butkan, pihaknya sudah meng­gelontorkan biaya Rp 31 mi­liar dalam APBD Sumbar 2013. Bila digabung dengan pem­bangunan infrastruktur, to­tal anggaran menjadi Rp 200 mi­liar. Di mana, panjang rel akan dibangun sekitar 4,2 km meng­hubungkan simpang Fly Over Duku ke BIM. Pemprov sen­diri sudah membebaskan la­han selebar 30 meter, karena se­panjang rel tersebut juga di­bebaskan lahan untuk jalan.
Operasional railbus, diya­kini Mudrika, secara ti­dak lang­sung akan mengu­r­a­ngi ke­ma­ce­tan di Air­ta­war. Pasalnya, pe­­n­umpang ang­kot sebagian akan naik railbus.
Kajian Dinas Perhubungan Sum­­­bar, sekitar 60-70 persen pe­­­­numpang menuju BIM meng­­­­gunakan mobil priba­di. Sisanya dilayani tranek dan tak­­si. ”Nanti setelah ada railbus, pe­­numpang diantar sam­pai sta­siun terdekat, baik La­pai, Alai dan Simpangharu,” je­lasnya.
Manager Perusahaan PT KAI Sumbar, Basri menutur­kan, pihaknya siap mengo­pe­ra­­sikan railbus secepatnya. “Se­panjang ad­ministrasi surat me­nyurat se­le­sai dan pem­ba­ngunan shelter un­tuk turun naik penum­pang tun­tas, kita ya­­kini animo masyarakat naik ke­reta api cu­kup tinggi. Ba­h­kan, saat libur ta­hun baru baru saja, sedikitnya 3.000 sampai 3.500 penum­pang yang me­man­faatkan jasa ke­reta api,” se­butnya.
Soal tarif, kata Basri, tak ada kenaikan tarif saat liburan ta­hun baru. “Tarifnya masih sa­ma, untuk Si Binuang sebe­sar Rp 2.500, kelas bisnis atau eko­nomi Rp 20 ribu  PP dan ek­­sekutif Rp 30 ribu PP,” ucapnya.
Terhitung 1 Januari 2013, tam­bahnya, seluruh kereta api te­lah dilengkapi pendingin (AC). Hal ini dilakukan untuk pe­­ningkatan pelayanan pada mas­­yarakat atau penumpang. “Ka­­mi ingin lebih mema­nusi­a­kan penumpang dan mening­kat­­kan pelayanan, maka kami gu­­nakan AC. Tak ada tam­ba­han biaya yang kami kena­kan pa­da penumpang seiring pe­nam­bahan fasilitas ter­sebut,” ucapnya.

0 comments:

Posting Komentar