Padang, Padek—Pengguna kereta api di Sumbar mulai pertengahan bulan ini bakal merasakan nyamannya moda railbus atau kereta api cepat. Untuk tahap awal, railbus melayani jalur Padang-Pariman. Setelah infrastruktur railbus rampung, armada ini akan melayani rute Padang-Duku (Bandara Internasional Minangkabau).
Selain
cepat, penumpang juga dimanjakan dengan ruangan ber-AC dan kursi
empuk. Untuk menikmati semua kenyamanan ini, penumpang tak perlu
merogoh duit dalam-dalam karena tahap awal akan disubsidi Pemprov
Sumbar.
”Hari ini, surat menyurat untuk pengoperasian railbus ini akan diurus.
Diperkirakan pertengahan Januari sudah mulai dioperasionalkan. Ini railbus pertama di Sumatera,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno kepada Padang Ekspres di sela-sela acara peninjauan railbus di Stasiun Simpangharu, Padang, kemarin (1/1).
Gubernur belum bisa memastikan berapa persentase subsidi railbus
per kepala, karena masih dalam pengkajian. “Dalam dua minggu ini,
sudah ada kepastian berapa tarif dikenakan pada masyarakat. Intinya,
kami akan menyubsidi masyarakat. Kalau dibebankan pada masyarakat,
pastilah biayanya mahal,” ucapnya.
Direncanakan, tambah Irwan, minggu depan akan dilakukan uji kelayakan railbus. Selain itu, juga disiapkan enam shelter di Padang dan tiga shelter di Pariaman. Lokasinya, di Pulaiair, Tabing, Airtawar, Pasirputih, Duku dan Airport (BIM).
”Masyarakat
yang ingin ke bandara, tinggal berjalan kaki saja menuju bandara.
Sebab, jaraknya sangat dekat dengan bandara. Ada integrasi
intermoda antara railway dan bandara. Seluruh rel-rel kereta api yang ada akan kita fungsikan kembali,” ucapnya. Railbus sendiri bermuatan 150 penumpang buatan Madiun, Surabaya.
Kepala Dinas
Perhubungan Sumbar, Mudrika menyebutkan, pihaknya sudah
menggelontorkan biaya Rp 31 miliar dalam APBD Sumbar 2013. Bila
digabung dengan pembangunan infrastruktur, total anggaran menjadi Rp
200 miliar. Di mana, panjang rel akan dibangun sekitar 4,2 km
menghubungkan simpang Fly Over Duku ke BIM. Pemprov sendiri sudah
membebaskan lahan selebar 30 meter, karena sepanjang rel tersebut juga
dibebaskan lahan untuk jalan.
Operasional railbus,
diyakini Mudrika, secara tidak langsung akan mengurangi
kemacetan di Airtawar. Pasalnya, penumpang angkot sebagian akan
naik railbus.
Kajian Dinas
Perhubungan Sumbar, sekitar 60-70 persen penumpang menuju BIM
menggunakan mobil pribadi. Sisanya dilayani tranek dan taksi.
”Nanti setelah ada railbus, penumpang diantar sampai stasiun terdekat, baik Lapai, Alai dan Simpangharu,” jelasnya.
Manager Perusahaan PT KAI Sumbar, Basri menuturkan, pihaknya siap mengoperasikan railbus secepatnya. “Sepanjang administrasi surat menyurat selesai dan pembangunan shelter
untuk turun naik penumpang tuntas, kita yakini animo masyarakat
naik kereta api cukup tinggi. Bahkan, saat libur tahun baru baru
saja, sedikitnya 3.000 sampai 3.500 penumpang yang memanfaatkan jasa
kereta api,” sebutnya.
Soal tarif,
kata Basri, tak ada kenaikan tarif saat liburan tahun baru. “Tarifnya
masih sama, untuk Si Binuang sebesar Rp 2.500, kelas bisnis atau
ekonomi Rp 20 ribu PP dan eksekutif Rp 30 ribu PP,” ucapnya.
Terhitung 1
Januari 2013, tambahnya, seluruh kereta api telah dilengkapi pendingin
(AC). Hal ini dilakukan untuk peningkatan pelayanan pada masyarakat
atau penumpang. “Kami ingin lebih memanusiakan penumpang dan
meningkatkan pelayanan, maka kami gunakan AC. Tak ada tambahan
biaya yang kami kenakan pada penumpang seiring penambahan fasilitas
tersebut,” ucapnya.
0 comments:
Posting Komentar