Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari,
Rasul saw.
ketika naik ke atas gunung uhud seraya berkata : “gunung ini mencintai kita, (mencintai aku) dan kita mencintai gunung ini"
Kita bayangkan gunung uhud yang tidak bisa bersuara,
tidak bisa bergerak atau berbuat apa–apa
tapi gunung itu gema cintanya dari perasaan batu itu,
terbaca dan tergema pada sanubari Sayyidina Muhammad Saw.
Beliau saw merasakan cintanya gunung itu kepada beliau saw seraya berkata,
“dan kita juga menjawab cintanya
dan aku mencintainya pula" (kata Rasul saw.)
Gunung (batu) itu ternyata mempunyai perasaan, semua batu, semua butir,
semua debu berdzikir kepada Allah, sebagaimana firman Allah :
“bertasbih kepada Allah semua apa yang ada dilangit dan di bumi, Akan
tetapi kalian tidak memahami tasbih mereka dan dzikir mereka"
(QS. Al Israa’ : 44)
Alam semesta ini terus bergemuruh mensucikan Nama Allah
karena dicipta oleh Allah termasuk butiran sel tubuh kita.
Tinggal jiwa kita yang sepi dari dzikrullah.
#Ya Allah,, hadir kan lah selalu perasaan cinta di Hati kami dan keluarga kami kepada
Rasulullah saw.
(Aamiin ya Allah) (pks pariaman selatan)
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari,
Rasul saw.
ketika naik ke atas gunung uhud seraya berkata : “gunung ini mencintai kita, (mencintai aku) dan kita mencintai gunung ini"
Kita bayangkan gunung uhud yang tidak bisa bersuara,
tidak bisa bergerak atau berbuat apa–apa
tapi gunung itu gema cintanya dari perasaan batu itu,
terbaca dan tergema pada sanubari Sayyidina Muhammad Saw.
Beliau saw merasakan cintanya gunung itu kepada beliau saw seraya berkata,
“dan kita juga menjawab cintanya
dan aku mencintainya pula" (kata Rasul saw.)
Gunung (batu) itu ternyata mempunyai perasaan, semua batu, semua butir,
semua debu berdzikir kepada Allah, sebagaimana firman Allah : “bertasbih kepada Allah semua apa yang ada dilangit dan di bumi, Akan tetapi kalian tidak memahami tasbih mereka dan dzikir mereka"
(QS. Al Israa’ : 44)
Alam semesta ini terus bergemuruh mensucikan Nama Allah
karena dicipta oleh Allah termasuk butiran sel tubuh kita.
Tinggal jiwa kita yang sepi dari dzikrullah.
#Ya Allah,, hadir kan lah selalu perasaan cinta di Hati kami dan keluarga kami kepada
Rasulullah saw.
(Aamiin ya Allah) (pks pariaman selatan)
Rasul saw.
ketika naik ke atas gunung uhud seraya berkata : “gunung ini mencintai kita, (mencintai aku) dan kita mencintai gunung ini"
Kita bayangkan gunung uhud yang tidak bisa bersuara,
tidak bisa bergerak atau berbuat apa–apa
tapi gunung itu gema cintanya dari perasaan batu itu,
terbaca dan tergema pada sanubari Sayyidina Muhammad Saw.
Beliau saw merasakan cintanya gunung itu kepada beliau saw seraya berkata,
“dan kita juga menjawab cintanya
dan aku mencintainya pula" (kata Rasul saw.)
Gunung (batu) itu ternyata mempunyai perasaan, semua batu, semua butir,
semua debu berdzikir kepada Allah, sebagaimana firman Allah : “bertasbih kepada Allah semua apa yang ada dilangit dan di bumi, Akan tetapi kalian tidak memahami tasbih mereka dan dzikir mereka"
(QS. Al Israa’ : 44)
Alam semesta ini terus bergemuruh mensucikan Nama Allah
karena dicipta oleh Allah termasuk butiran sel tubuh kita.
Tinggal jiwa kita yang sepi dari dzikrullah.
#Ya Allah,, hadir kan lah selalu perasaan cinta di Hati kami dan keluarga kami kepada
Rasulullah saw.
(Aamiin ya Allah) (pks pariaman selatan)
0 comments:
Posting Komentar