Selasa, 01 Januari 2013

Minang Disusupi Budaya Antah Barantah

 Oleh : M Sayuti ( Ketua JPRMI Kab. Padang Pariamaan Priode 2011 - 2014 )

Sangat miris kita melihat kondisi masyarakat minang saat ini , dimana nilai - nilai kebudayaan yang selama ini dipertahankan ternyata mulai memudar pada generasi muda saat ini.
Generasi Minang sudah tidak banyak lagi tahu dengan adat istiadat " ndak ba adat " dimana kita lihat gaya , tutur bahasa ,cara kehidupan, dan kebiasaa tidaklah lagi sama dengan dengan filosofi minang " adat basandi syara' , syara' basandi kitabullah " atau memang mungkin sudah berganti dengan filosofi  " adat basandi antah, antah basandi barantah " akhirnya terjadi budaya antah barantah,
Pada pergantian tahun baru masehi ini kita lihat mereka menghamburkan uang untuk menyabutnya, dengan bergadang minum alkohol, orgen tunggal, lepas petasan , tiup terompet, yang semuanya itu bermacam budaya
1. bergadang minum alkohol adalah budaya ala Barat, 
2. lepas petasan budaya Majusi ( dalam rangka menyembah dewa matahari )
3. tiup terompet budaya Yahudi dalam menyambut tahun baru
Mungkin hanya lonceng yang jarang dipakai didaerah kita , belum lagi kita lihat para ninik mamak, orang tua , mereka semua seperti anggap biasa kebudayaan seperti ini, adat hanya tinggal cerita, dan  yang dipertahankan adalah yang menguntungkan bagi pemegang tampuk adat istiadat.
 Kita berajak pada contoh yang lain dimana pada pesta pernikahan sangat aneh bagi masyarakat kita kalau tidak ada orgen tunggal dengan artis seksi nya yang juga sanak kemenakan kita , " orang awak juo " menari erotis dipangung disaksikan oleh seluruh mamak, orang tua , pemuda sampai anak baun kencur ikut menyaksikan, luar biasa kebiasaan nya, didalam berlansung akad pernikahan yang merupakan sunah Rasul, tapi dimeriahkan dengan kemaksiatan. akhirnya lahirlah generasi - generasi ini,, ada yang datuk , anaknya menjadi anak Funk, ada seorang Buya anaknya jadi bandar judi , dll. Sangat sulit rasanya mengembalikan generasi keadat minang, tetapi kita bisa merubah masyarakat kita menjadi masyarakat madani dengan Tarbiyah, mengenalkan mereka pada agama dengan benar dengan pendekatan emosional dan bijaksana,, dengan sendirinya nilai adat yang sebenarnya akan tumbuh dalam diri mereka,

1 comments: