Plafon Ruang FPKS Roboh,
Teror Karena PKS Tidak Setuju Renofasi Gedung DPR?
Jumat, 28 Desember 2012
foto detikcom |
"Ruang anggota FPKS Bukhori Yusuf," demikian disampaikan seorang sumber
yang enggan disebutkan namanya kepada detikcom, Jumat (28/12/2012),
menjelaskan ruang mana yang mengalami kerusakan.
Belum
diketahui dari mana tetesan air ini mengingat gedung Nusantara I DPR
sebenarnya tingginya 24 lantai. Namun di bagian atap terlihat berlubang
cukup besar.
Itulah anehnya. Apakah kejadian ini murni musibah atau suatu
'kesengajaan' untuk menteror anggota F-PKS karena selama ini FPKS sangat
tegas menolak rencana renofasi Ruang Kerja DPR yang menelan biaya
milyaran?
Sebagaimana pernah diberitakan detikcom dalam salah satu beritanya "Renovasi Ruang Kerja Rp 6,2 M, PKS: Sekjen DPR Harus Peka Sense of Crisis",
FPKS menolak keras renovasi ruang kerja anggota DPR karena memboroskan
uang negara untuk sesuatu yang tidak penting. Menurut politisi PKS
Indra, Sekjen DPR yang punya rencana ini harusnya peka dengan sense of crisis.
"Seharusnya semua penyelenggara negara punya sense of crisis atas
kondisi rakyat kita yang lebih membutuhkan perhatian. Masih sangat
banyak rakyat kita yang kelaparan, tidak bisa berobat, tidak sanggup
biayai sekolah, dan lain-lain," kata Indra dalam pesan singkat kepada
detikcom, Rabu (7/11/2012).
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan rakyat jauh lebih penting daripada
merenovasi ruang kerja anggota dewan, terlebih dengan anggaran yang
begitu fantastis.
"Pemenuhan kebutuhan rakyat tersebut lebih penting daripada pengadaan
atau perbaikan fasiltas seperti renovasi toilet Rp 1,4 miliar atau
perbaikan ruang kerja Rp 6,2 miliar dan lainnya," terang anggota Komisi
III itu.
Lebih jauh Indra menyatakan, selayaknya setiap rencana pengadaan atau
renovasi yang diprogramkan Sekjen, memperhatikan skala prioritas,
kepatutan dan kondisi masyarakat.
"Dalam setiap program pengadaan atau perbaikan fasilitas yang akan
dilakukan baik di Legislatif, Eksekutif, Yudikatif, maka harus
memperhatikan kepatutan, skala prioritas, dan kondisi masyarakat kita,"
jelasnya. (pks parsel)
0 comments:
Posting Komentar