Senin, 31 Desember 2012

Empat Daerah Diterjang Banjir

Pessel Terparah, 800 Rumah Terendam, 10 Tiang Listrik Tumbang

 Painan, Padek—Cuaca ekstrem di Sum­bar terus menebar bencana. Badai disertai hu­jan deras sejak Sabtu (29/12) malam hing­ga Minggu (30/12) pagi, menyebabkan ban­jir di empat daerah; Pesisir Selatan, Pa­dang, Pasaman Barat dan Agam. Dari ke­empat daerah itu, Pesisir Selatan (Pessel) terparah.

Sekitar 800 rumah terendam banjir dan 10 tiang listrik tumbang. Pasokan listrik dari Gardu Induk (GI) Bungus Padang ke Pes­sel, terputus. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam bencana itu.

Sepuluh tiang listrik yang tertimpa po­hon itu terjadi di Kampung Sungai Lun­dang, Kenagarian Taratak Sungai Lundang, Ke­­camatan Koto XI Tarusan. Tiang listik yang tumbang itu, dua di antaranya patah dan delapan lainnya roboh. Hingga berita ini diturunkan, petugas PLN masih mela­ku­kan perbaikan.

Manajer PLN Ranting Painan, Darmalis mem­benarkan pasokan arus listrik dari GI Bungus Teluk Bayur terputus.

Akibatnya, enam kecamatan di bawah ranting Painan gelap gulita. “Butuh waktu lama memulihkan kembali pasokan listrik. Sebab, dari 10 tiang itu, dua di antaranya patah,” jelasnya.

Pasokan listik untuk ranting Painan yang meliputi enam kecamatan, kini dipasok dari ranting Balaiselasa. Namun, pasokan listrik hanya bisa dilakukan hingga Minggu (30/12) pukul 16.00 WIB. “Mudah-mudahan, jaringan dan tiang yang roboh ini cepat diperbaiki,” harapnya.

Enam kecamatan itu meliputi Koto XI Tarusan, Bayang, Bayang Utara, IV Jurai Batang Kapas dan Sutera.

Badai disertai hujan deras juga merendam 800 rumah di dua kecamatan. Di Kecamatan Linggo Sari Baganti, banjir merendam tiga nagari; yakni Nagari Laganhilia, Laganmudiak dan Pungasan. Di tiga nagari ini, 750 rumah terendam.

Sedangkan di Kecamatan Koto XI Tarusan, merendam 50 unit rumah di Kampung Duku Utara, Duku Selatan, Nagari Duku, Cumate (Nagari Ampang Pulai) dan Kampuang Pansua.

“Lima kampung ini memang sudah menjadi langganan banjir. Sebentar saja hujan deras, air langsung naik. Saat ini (pagi kemarin, red) sudah setinggi lutut orang dewasa,” ungkap Nila, 34, warga Nagari Duku yang tetap bertahan di rumahnya bersama tiga anaknya.

Minsar, 54, warga kampung Duku, mengatakan, banjir di nagarinya hanya bisa diatasi bila saluran pembuangan air dikeruk. Banjir juga merendam ruas jalan negara.

Begitu pula Kecamatan Linggo Sari Baganti. Dari tiga nagari yang terendam banjir, terparah di Nagari Laganmudiak dan Laganhilia. Tinggi air mencapai dada orang dewasa.

“Saya bersama empat anak memilih tetap bertahan di rumah sambil mengumpulkan barang-barang yang terendam untuk dipindahkan ke tempat aman. Biasanya, banjir akan cepat surut,” kata Ali Akbar, 54, warga Laganmudiak.

Kabid Kedaruratan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Jamualudin mengatakan, sebagian besar warga tetap bertahan di rumah. Sebagian lagi mengungsi ke rumah tetangga. “Ada sekitar empat ribu jiwa terkena banjir,” katanya.

BPBD belum bisa memprediksi besar kerugian karena sedang dilakukan penghitungan. “Yang jelas tidak ada rumah yang hanyut, begitu pula jembatan dan jalan tidak ada yang putus,” ujarnya

Padang Ekspres • Senin, 31/12/2012 11:22 WIB

0 comments:

Posting Komentar