Pessel Terparah, 800 Rumah Terendam, 10 Tiang Listrik Tumbang
Painan, Padek—Cuaca
ekstrem di Sumbar terus menebar bencana. Badai disertai hujan deras
sejak Sabtu (29/12) malam hingga Minggu (30/12) pagi, menyebabkan
banjir di empat daerah; Pesisir Selatan, Padang, Pasaman Barat dan
Agam. Dari keempat daerah itu, Pesisir Selatan (Pessel) terparah.
Sekitar 800 rumah terendam banjir dan 10
tiang listrik tumbang. Pasokan listrik dari Gardu Induk (GI) Bungus
Padang ke Pessel, terputus. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam
bencana itu.
Sepuluh tiang listrik yang tertimpa
pohon itu terjadi di Kampung Sungai Lundang, Kenagarian Taratak Sungai
Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan. Tiang listik yang tumbang itu,
dua di antaranya patah dan delapan lainnya roboh. Hingga berita ini
diturunkan, petugas PLN masih melakukan perbaikan.
Manajer PLN Ranting Painan, Darmalis membenarkan pasokan arus listrik dari GI Bungus Teluk Bayur terputus.
Akibatnya, enam kecamatan di bawah
ranting Painan gelap gulita. “Butuh waktu lama memulihkan kembali
pasokan listrik. Sebab, dari 10 tiang itu, dua di antaranya patah,”
jelasnya.
Pasokan listik untuk ranting Painan yang
meliputi enam kecamatan, kini dipasok dari ranting Balaiselasa. Namun,
pasokan listrik hanya bisa dilakukan hingga Minggu (30/12) pukul 16.00
WIB. “Mudah-mudahan, jaringan dan tiang yang roboh ini cepat
diperbaiki,” harapnya.
Enam kecamatan itu meliputi Koto XI Tarusan, Bayang, Bayang Utara, IV Jurai Batang Kapas dan Sutera.
Badai disertai hujan deras juga merendam
800 rumah di dua kecamatan. Di Kecamatan Linggo Sari Baganti, banjir
merendam tiga nagari; yakni Nagari Laganhilia, Laganmudiak dan Pungasan.
Di tiga nagari ini, 750 rumah terendam.
Sedangkan di Kecamatan Koto XI Tarusan,
merendam 50 unit rumah di Kampung Duku Utara, Duku Selatan, Nagari Duku,
Cumate (Nagari Ampang Pulai) dan Kampuang Pansua.
“Lima kampung ini memang sudah menjadi
langganan banjir. Sebentar saja hujan deras, air langsung naik. Saat ini
(pagi kemarin, red) sudah setinggi lutut orang dewasa,” ungkap Nila,
34, warga Nagari Duku yang tetap bertahan di rumahnya bersama tiga
anaknya.
Minsar, 54, warga kampung Duku,
mengatakan, banjir di nagarinya hanya bisa diatasi bila saluran
pembuangan air dikeruk. Banjir juga merendam ruas jalan negara.
Begitu pula Kecamatan Linggo Sari
Baganti. Dari tiga nagari yang terendam banjir, terparah di Nagari
Laganmudiak dan Laganhilia. Tinggi air mencapai dada orang dewasa.
“Saya bersama empat anak memilih tetap
bertahan di rumah sambil mengumpulkan barang-barang yang terendam untuk
dipindahkan ke tempat aman. Biasanya, banjir akan cepat surut,” kata Ali
Akbar, 54, warga Laganmudiak.
Kabid Kedaruratan dan Kesiapsiagaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Jamualudin
mengatakan, sebagian besar warga tetap bertahan di rumah. Sebagian lagi
mengungsi ke rumah tetangga. “Ada sekitar empat ribu jiwa terkena
banjir,” katanya.
Padang Ekspres • Senin, 31/12/2012 11:22 WIB
0 comments:
Posting Komentar