Senin, 31 Desember 2012

Ini 2 Pesan Presiden PKS untuk Dahlan Iskan

Islamedia - Dahlan Iskan memenuhi undangan PKS untuk hadir dalam acara Refleksi Akhir Tahun di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Tampil dengan atribut khasnya, Dahlan berkesempatan menyampaikan sambutan akhir tahunnya. Ia menekankan tentang adanya perkembangan kebudayaan baru, bahwa kemajuan bangsa di masa depan, akan dipicu oleh individu-individu atau pribadi-pribadi yang berkehendak untuk maju.

Selepas Dahlan berbicara, Ketua Umum DPP PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang berperan memandu acara pada sesi tersebut, segera angkat suara.

"Kalau pribadi-pribadi yang maju, kunci utamanya adalah pendidikan. Buta huruf dan ketidaktersediaannya sarana pendidikan adalah penghambat kemajuan," tutur Luthfi.

Ketua DPP PKS itu selanjutnya mengungkapkan bahwa dana terbesar potensial ialah dana CSR dari BUMN.-BUMN.

"Maka bagaimana kalau dana-dana CSR BUMN digunakan untuk membangun sarana pendidikan dan memberantas buta huruf. Dengan demikian akan tampil generasi yang punya skill dan excellent di negeri kita," urai Luthfi memberi pesan.

Dahlan sendiri pernah menuliskan secara khusus tentang PKS (waktu itu masih bernama Partai Keadilan) pada tahun 1998. Dalam tulisan yang terbit tanggal 21 September 1998, Dahlan selaku Direktur Jawa Pos kala itu, menuliskan essay yang kemudian tersebar luas dengan judul "Massa Santun di Dunia yang Bergetah". Berikut petikannya:

Waktu mereka tiba maupun waktu mereka bubar tidak terjadi kegaduhan atau hiruk pikuk. Semuanya berlangsung rapi dan tertib. Dari jalannya acara terlihat mereka adalah kelompok yang sangat terorganisasi.

Seorang wartawan ‘nyeletuk’ bahwa mereka inilah kelompok reformis sejati. Maksudnya barangkali, karena usia mereka umumnya masih muda, maka mereka bukanlah kelompok yang pernah terkena getah pemerintahan orde baru. Mereka memang para aktivis masjid kampus, yang selama orde baru bertekad tidak mau kemana-mana , karena melihat dimana-mana sudah penuh dengan getah. Yang kita tunggu, bagaimana ketika mereka bertekad untuk berkiprah di panggung politik, yang bukan hanya banyak getah lama tapi juga akan muncul getah-getah baru...


Empat belas tahun berlalu, Dahlan Iskan pun kini duduk di dalam lembaga eksekutif, kabinet pemerintahan, sebagai Menteri BUMN.

"Semoga Pak Dahlan tidak ikut-ikutan terkena getah ..." ujar Luthfi berpesan. [ismed/suin

0 comments:

Posting Komentar