Jumat, 01 Maret 2013

VIDEO: Saling Tuding Anas dan Amir soal Aliran Hambalang


Beredar dokumen yang sebutkan, Ibas terima aliran dana. Ibas membantah


Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (VIVAnews/Muhamad Solihin)

VIVAnews - Badai masih belum mau beranjak dari Partai Demokrat. Pernyataan Anas Urbaningrum, mantan ketua umum partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono ini, masih menjadi sorotan terutama soal kasus Hambalang.

Beberapa waktu lalu, Anas mengutarakan bahwa dia pernah ikut dalam pertemuan antara Amir Syamsuddin dan Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Demokrat yang kemudian membuka skandal proyek Hambalang. Menurut Anas, beberapa orang memang ikut menerima aliran dana dari Hambalang. Saat ditanya kabar yang beredar bahwa Ibas ikut menerima uang, Anas menyerahkan penjelasannya pada Amir.

Amir pun membantah keras pernyataan Anas. "Itu bukan pertemuan. Itu adalah Sidang Dewan Kehormatan untuk memeriksa Nazaruddin," kata Amir. Dia menambahkan, dalam sidang itu, tidak ada pernyataan seperti yang dilontarkan Anas. Lihat videonya di tautan ini.

Namun, Anas menimpali, "Amir itu sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan (Demokrat). Ketika pemeriksaan Nazar itu ada hasilnya. Apa hasilnya, silakan tanyakan kepada Amir," tukas Anas.
Sebelumnya, Ibas sudah membantah menerima aliran dana dari Nazaruddin terkait proyek pembangunan sarana olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Ini seperti lagu lama yang diulang-ulang. Saya yakin 1.000 persen, kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut dalam kasus belakangan ini," kata Ibas di kantor DPP Partai Demokrat.
Spekulasi soal keterlibatan Ibas dalam aliran dana Hambalang sudah lama menyeruak. Isu ini pertama kali muncul tahun 2011 ketika mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, disidang oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat sebelum ia menjadi buron KPK.
Dalam sidang itu, Nazaruddin mengatakan Ibas pernah menerima uang dari darinya. Setelah sempat tenggelam, isu ini kembali muncul ketika mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengatakan secara implisit ia bersedia mengungkap isi dialog antara Amir Syamsuddin dan Nazaruddin dalam Sidang Dewan Kehormatan Partai itu.

Kamis 28 Februari 2013, tiba-tiba beredar dokumen milik Yulianis, mantan Direktur Keuangan PT. Anugerah Nusantara – perusahaan milik Nazaruddin, yang di dalamnya mencantumkan penerimaan uang sebesar US$900 ribu oleh Ibas Yudhoyono. Dokumen itu beredar di gedung DPR.

Dalam dokumen milik Yulianis itu, Ibas tercatat menerima dana sebanyak empat kali. Penerimaan dana pertama dan kedua terjadi tanggal 29 April 2010. Pada tanggal itu, Ibas tertulis menerima uang sebesar US$600 ribu dalam dua tahap – tahap pertama US$500 ribu dan tahap kedua US$100 ribu.

0 comments:

Posting Komentar