Rabu, 20 Maret 2013

Kasus Kudeta Hanya Pengalihan Isu Kasus Ibas Tersangkut Hambalang


isu kudeta sby pengalihan isu hambalang
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin meragukan isu kudeta dan demonstrasi besar-besaran 25 Maret seperti yang dikemukakan Presiden berdasarkan data-data intelijen.
"Sampai saat ini kita semua tak yakin, siapa yang akan melakukan kudeta? Dalam sejarah perkudetaan di dunia, kudeta hanya efektif bila dilakukan oleh kekuatan bersenjata," kata Hasanuddin dalam keterangannya, Rabu (20/3).
Menurut Hassanudin, sangat tidak mungkin kudeta dilakukan oleh kelompok sipil. Kudeta di Indonesia hanya efektif jika dilakukan oleh TNI atau anggota-anggota  TNI yang bersenjata. Apakah TNI akan melakukan hal tersebut? Seperti kita ketahui para panglima dan jajaran teras TNI justru dijabat oleh orang-orang kepercayaan presiden.
"Lalu apakah ada tanda-tanda atau sinyal TNI akan melakukan kudeta? Menurut hemat saya sangat tidak mungkin," ujar Hasanuddin.
Meski demikian Hasanuddin mengakui ada kelompok yang menginginkan SBY turun
sebelum tahun 2014. Namun, kemungkinan demontrasi besar-besaran tanggal 25 Maret 2013 mendatang karena semua kelompok mempunyai motivasi yang berbeda. "Andaikan benar akan ada pengerahan massa, bisa dipastikan tak akan mendapat dukungan penuh dari akar rumput," kata Hasanuddin.
Kelompok buruh-pun yang memiliki massa terorganisir juga terpecah dalam kepentingan kelompoknya masing-masing. "Kelompok buruh berjuang untuk menuntut kenaikan UMR, pedagang kaki lima berjuang agar tak digusur dari lapaknya dan kelompok lain punya kepentingan sendiri," tandasnya.
Hasanuddin justru menduga isu kudeta justru dihembuskan untuk tujuan tertentu termasuk mengalihkan isu agar publik terpecah fokusnya dari isu korupsi Hambalang. "Mari kita lihat benarkah tanggal 25 Maret nanti akan ada kudeta padahal TNI/Polri sudah diperintahkan untuk siaga?," pungkasnya.
Isu kudeta merebak setelah beberapa aktivis, organisasi massa dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) melakukan konsolidasi dan mengagendakan pada 25 Maret akan melakukan aksi demonstrasi untuk menggulingkan Presiden SBY. MKRI yang dimotori oleh aktivis Ratna Sarumpaet, Adhi Massardi dan kawan-kawan menilai rezim SBY yang korup, tidak layak untuk menyelenggarakan Pemilu 2014, untuk itu MKRI telah menyiapkan pemerintahan transisi selaku penyelenggara Pemilu.(b8)

0 comments:

Posting Komentar